Anjing betina itu diberi nama Faith. Dia lahir dengan cacat yang cukup serius dan dokter hewan pun tak dapat berbuat apa- apa selain memberi semangat dan membantu perkembangan Faith. Anjing campuran Chow Chow- Labrador ini lahir dengan hanya memiliki dua kaki belakang. Keluarga Stringfellow memungut Faith setelah seseorang mencampakannya. Dengan tekun. Jade Stringfellow merawat Faith dengan kasih sayang karena ia iangin membuktikan bahwa Faith pantas untuk Hidup.
Banyak orang yang menyarankan agar Jade membiarkan saja Faith terbaring karena ia tidak mungkin bisa berjalan hanya dengan sepasang kaki belakang saja. Tetapi setiap kali Jade memandang Faith, mata Faith seolah berkata agar Jade menolongnya. Dan Jade bertekad untuk menolong Faith, ia mau membuktikan bahwa Faith bisa beraktivitas seperti anjing normal lainnya. Faith pun tumbuh, dan dengan bantuan Jade ia belajar dengan berbagai cara untuk bisa berjalan dengan sepasang kaki belakangnya. Ketika berusia 3 bulan, Faith baru bisa berjalan terseok- seok karena ia belum mampu mengangkat dadanya. Jade kuatir bahwa dadanya akan lecet karena gesekan dengan lantai. Mengajari Faith berjalan bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi untunglah nafsu makannya besar sehingga ia kuat secara fisik. Karena Faith sangat suka selai kacang dan dia akan berusaha dengan cara apa saja untuk mendapatkannya, maka Jade memanfaatkan hal ini untuk mengajari Faith berdiri. Jadilah selai kacang sebagai umpan atau penyemangat bagi Fith untuk berdiri dan berjalan. Jade melatih Faith selama 8 bulan dan hasilnya sangat mengagumkan.
Faith kini bisa berjalan dan berdiri dengan sepasang kaki seperti manusia. Ia tumbuh sehat dan kuat, selalu menggoyangkan ekornya tanda bahagia dan ia menjadi sangat terkenal di seluruh Amerika. Faith dibawa tour keliling Amerika bahkan sipenyayang anjing Oprah Winfrey memastikan bahwa Faith akan masuk dalam Oprah Winfrey Show.
Kisah ini membuka mata kita untuk belajar bahwa sesuatu yang sering kita anggap sebagai penghalang baik itu berupa cacat atau kelemahan fisik, latar belakang pendidikan yang tidak memadai, keadaan sosial ekonomi keluarga, dll, ternyata bukanlah alasan untuk hidup di dalam keterpurukan. (diambil dari berbagai sumber-MS)
Thursday, April 10, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment