Thursday, April 10, 2008

Hadiah Sepanjang Masa

Ketika Bill Havens sedang giat- giatnya berlatih mempersiapkan diri untuk memperebutkan piala dunia di cabang olah raga dayung, ia menerima telegram yang mengabarkan bahwa isterinya akan melahirkan dua atau tiga hari lagi. Setelah mempertimbangkan masak- masak, akhirnya Bill memutuskan untuk keluar dari area karantina guna mendampingi isterinya dan menanti kelahiran anak yang sangat didambakannya. Bill pulang karena baginya keluarga lebih utama dari pada karir. Setelah anaknya tumbuh dewasa, Bill kembali mendapatkan sebuah telegram. “Ayah, terima kasih karena telah menunggu kelahiranku. Aku akan pulang dengan membawa medali emas yang seharusnya ayah menangkan dulu… Anakmu, Frank.“ Frank berhasil meraih medali emas pada Olimpiade di Helsinki, Finlandia, 1952.

Patrick M Morley pernah berkata, “Saya lebih memilih untuk tidak menjadi siapa- siapa asalkan bisa menjadi seseorang yang berarti bagi anak- anak saya.“ Artinya di tengah- tengah kesibukan dan pengejaran sukses, seorang ayah harus meluangkan waktu untuk mengenal dan dikenal anak- anaknya. Dewasa ini ada banyak anak yang tidak mengenal ayahnya, mungkin juga tidak menyimpan kenangan indah pada masa kecilnya yang tidak diwarnai oleh canda, kehangatan atau pendisiplinan dari ayah mereka, karena sang ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan dan pelayanan. Tanggung jawab ayah bukan sekedar memenuhi kebutuhan materi keluarganya, tetapi juga memberikan kehangatan bagi anak- anaknya.

Ada lima langkah yang harus dilakukan seorang pria agar menjadi ayah yang maksimal.
Pertama, luangkan waktu bersama anak- anak. Setelah seharian lelah bekerja di kantor, Anda akan merasa rileks kembali jika satu jam saja bersedia bermain atau berbagi cerita bersama anak- anak Anda, Anak- anak pasti senang jika Anda merencanakan apa yang akan dilakukan bersama di akhir pekan atau liburan. Kehadiran ayah merupakan hadiah bagi mereka.
Kedua, berikan teladan yang baik. Teladan adalah cara yang efektif untuk mendidik anak berlaku baik. Jika orang tuanya murah hati, anak- anaknya cenderung murah hati; jika orang tuanya lues dalam pergaulan, anak- anaknya mudah bersosialisasi, jika orang tuanya jujur dan pekerja keras, anak- anaknya akan terbentuk jujur dan suka bekerja.
Ketiga, motivasi mereka untuk memikirkan impian atau cita- cita. Impian atau cita- cita yang tercipta sejak dini sangat membantu anak- anak untuk mengasah minat dan bakat mereka, sehingga hidup mereka terarah untuk mewujudkan impian itu.
Keempat, tegakkan disiplin. Anak- anak yang melakukan kesalahan harus diberi tahu bahwa mereka salah dan harus didisiplin.

Kelima, ajari mereka tentang kebenaran. Jika sejak dini benih kebenaran ditabur dalam hidup anak- anak, maka kebenaran itu akan menjadi pelita bagi jalan hidup mereka!(diambil dari berbagai sumber-MS)

No comments: